Kamis, 28 Maret 2013

Manfaat Sistem Informasi Manajemen


Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.

Level-Level Manajemen


                 


   1.  LOWER MANAJEMEN (Manajemen Terbawah)

Tingkatan tertinggi dari sebuah manajementingkatan terendah (operasional) manajemen,sebagian besar terkait dengan keputusan yang diambil dalam waktu yang relatif sempit.Manajemen dengan tingkatan yang lebih rendahjuga disebut manajemen pengawasandan merupakan aktualisasi dari perencanaan manajemen menengah dan mengendalikan kegiatan operasional sehari-hari kegiatan yang berfungsi untuk menjaga keberlanjutan organisasi.

Contoh manajer tingkat rendah adalah manajer gudang yang bertanggung jawab atas restockingpersediaan dan Manager yang memanage bahan-bahan bertanggung jawab untuk melihat bahwa semua bahan yang diperlukan di bidang manufaktur memenuhi kebutuhan produksi.

Sebagian besar keputusan pada tingkat ini membutuhkan informasi yang mudah dimengerti tentang status dak aktivitas yang sedang berlangsung dan kegiatan dalam fungsi dasar bisnis -misalnya, informasi yang dibutuhkan untuk memutuskan kapan melakukan restok ulang persediaan.
Informasi ini umumnya diberikan dalam laporan rinci yang mengandung informasi spesifik tentangkegiatan rutinLaporan-laporan jenis ini biasanya terstruktursehingga bentuknya dapatditentukan. Data operasional Bisnis sehari-hari sudah tersediadan pengolahan dapat dengan mudah dilakukan dengan komputerisasi.

Manajer pada tingkat ini biasanya membuat keputusan terstrukturSebuah keputusan terstrukturadalah keputusan yang dapat diprediksi yang dapat dibuat sebelum diputuskan dengan kata lain disebut prosedur rutinMisalnyaManajer pada lantai khusus pakaian menerima kartu kredit Andauntuk membayar untuk beberapa baju baru adalah keputusan terstruktur berdasarkan kriteriatertentu yaitu:
1.     Apakah pelanggan Puas?
2.     Apakah kartu saat ini berlaku atau expired?
3.     Apakah nomor kartu 011 terdaftar ditoko atau kartu curian?
4.     Adalah jumlah pembelian di bawah batas kartu kredit pemegang kartu?

                   2. MANAJEMEN MENENGAH (Middle Management )
Manajemen di Level menengah berkaitan  dengan keputusan yang cakupannya lebih luas. Beberapa sebutan di level manajer menengah seperti manajer pabrikmanajer divisimanajer penjualanmanajer cabangdan direktur personilia.
Informasi yang berada di level manajer menengah meliputi ulasan, ringkasandan analisis data historis untuk membantu merencanakan operasi dan kontrol dalam melaksanakan kebijakan yang telah dirumuskan oleh level manajemen atas/puncakInformasi ini biasanya diberikan kepadamanajer menengah dalam dua bentukringkasan laporan (1), yang menunjukkan total dan tren-misalnya, total penjualan oleh kantoroleh produkoleh tenaga penjualdan totalkeseluruhan penjualan-dan laporan pengecualian (2), yang menunjukkan data-data yang tidak lazim-misalnya laporan persediaandaftar ini hanya memuat komponen-komponen dalam jumlahtidak lebih dari 10 itemLaporan-laporan ini dapat dijadwalkan secara rutin (laporan berkala),diminta atas dasar kasus per kasus (on-demand laporan), atau yang dihasilkan hanya ketikakondisi tertentu ada (event-diprakarsai laporan)

Laporan berkala yang dibuat telah ditentukan waktunya harian, mingguanbulanankuartalatau tahunanLaporan-laporan ini biasanya mencakup laporan penggajianlaporan status persediaan,laporan penjualanlaporan laba rugidan neraca Laporan On-demand biasanya diminta oleh manajer ketika informasi tersebut diperlukan untuk masalah tertentuSebagai contohjika seorang pelanggan ingin membuat sebuah rekening tagihan yang besarseorang manajer mungkin meminta laporan khusus pada pembayaran pelanggan dan riwayat permintaan. Pada saat awal laporan biasanya masih belum ada perubahan dan memerlukan perhatian yang segera seperti laporan persedian barang yang tidak tersedia atau laporan tentang peralatan yang tidak layak pakai.

Manajer di tingkat menengah biasa juga disebut manajer yang membuat keputusan secara taktis yang umumnya berurusan dengan keputusan semistructured. Sebuah keputusan semiterstrukturadalah keputusan yang meliputi beberapa prosedur  struktur dan tidak bisa diputuskan pada saaat prosedur tersebut dibuat. Dalam kebanyakan kasus, keputusan semistructured bersifat kompleks,membutuhkan analisis yang rinci dan perhitungan yang luas. Contoh keputusan semistructuredtermasuk memutuskan berapa banyak unit yang spesifik harus disimpan dalam persediaan,apakah akan membeli sistem komputer yang lebih besar, dari mana sumber untuk membeli sistemkomputer tersebut, dan apakah harus membeli sistem komputer mini yang multiuser. Setidaknyabeberapa persyaratan informasi pada tingkat ini dapat dipenuhi melalui pemrosesan data yang berbasis komputer.

                  3. TOP MANAGEMENT – TOP MANAJEMEN (MANAJEMEN PUNCAK)

TOP Manajemen berkaitan dengan keputusan yang lingkup dan kerangka waktunya lebih luas. Sebutan di level top manajemen antara lain Chief Executive Officer (CEO), chief operating officer/kepala operasional (COO), Chief Finance Officer (CFO), IS for the Noninformation Systems Executive treasurer, Pengendali, chief information officer (CIO executive vice president, and Pegawai senior. Top Manajer  didalamnya terdapat beberapa  orang memiliki wewenang kuat yang bertanggung jawab atas empat fungsi dasar dari bisnis,  pemasaran dan keuangan, produksi dan penelitian serta pengembangan. Keputusan yang dibuat pada tingkat ini tidak bisa diprediksi,dalam  jangka waktu yang panjang, dan terkait dengan masa depan, kegiatan tidak hanya masa lalu dan / atau saat ini.
Oleh karena itu, hal ini menuntut pengalaman yang banyak dan pengambilan keputusan yang tepat. MIS Sebuah perusahaan harus mampu menyediakan informasi kepada manajemen puncak yang diperlukan dalam laporan berkala, laporan saat ini, dan laporan berdasarkan permintaan.

Informasi yang ada harus menunjukkan bagaimana semua kegiatan di perusahaan dan departemen terkait dan tidak terlepas satu sama lain dan saling mempengaruhi. Keputusan penting yang dibuat pada tingkat ini cenderung diarahkan (1) perencanaan strategis, misalnya, bagaimana pembiayaan  perkembangan perusahaan  dan pasar baru mana harus ditangani pertama kali, (2) alokasi sumber daya, seperti memutuskan apakah akan membangun atau menyewakan ruang kantor dan apakah akan menghabiskan lebih banyak uang untuk iklan atau mempekerjakan staf baru, dan (3) perumusan kebijakan, seperti menentukan kebijakan perusahaan untuk mempekerjakan kaum minoritas dan menyediakan insentif karyawan.

Manajer pada tingkat ini sering disebut pengambil keputusan strategis.
Contoh keputusan terstruktur termasuk memutuskan rencana lima tahun kedepan sesuai tujuan perusahaan, mengevaluasi sumber daya keuangan di masa depan, dan memutuskan bagaimana bereaksi terhadap tindakan pesaing. Pada tingkat yang lebih tinggi dari manajemen, banyak data yang dibutuhkan untuk membuat keputusan datang dari luar organisasi (misalnya informasi tentang keuangan  pesaing).

             Sebutan di Level Manajemen Puncak (Top Manajemen) :
CEO (Chief Executive Officer) è Kepala Eksekutif Tertinggi
COO (Chief Operational Officer) è Kepala Operasional tertinggi
CFO (chief Fincance Officer) è Kepala keuangan tertinggi
CIO (Chief Information Officer) è Kepala Sistem Informasi Tertinggi

Pengertian Manajemen Umum


Pengertian Manajemen (Definition of Management) 
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia.[1] Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur
Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. 
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman. 
Pendapat lain menjelaskan :
Manajemen : “keahlian untuk menggerakan orang untuk melakukan suatu pekerjaan” (the art of getting thing done through people) (Lawrence A. Appley, American Management Association)

Manajemen : “seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengontrolan dari pada “human and natural resources” untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu”.(oey Liang Gie, Guru besar manajemen UI)

Manajemen sebagai “proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan : perencanaan, pengorganisasian, menggerkan dan pengawasan yang dialkukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber lain”. (George R. Terry, Ph.D)
Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu :
1. Manajemen sebagai suatu proses,
2. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen,
3. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science) 
Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi.
Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.
Selanjutnya,  manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen.
Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.
Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
Manajemen juga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.
Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.
Itulah manajemen, tetapi menurut Stoner bukan hanya itu saja. Masih banyak lagi sehingga tak ada satu definisi saja yang dapat diterima secara universal. Menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari gambar di atas menunjukkan bahwa manajemen adalah Suatu keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
B. Filsafat Manajemen
Berbagai teori manajemen berdasar pada filsafat dibawah ini antara lain : filasafat idealisme (suatu keadaan yang amat sempurna yang menjadi pola dari segala sesuatu yang kita dapati didunia ini), filsafat ini diterapkan dalam manajemen marxis dan codetermination yang popular di Negara sosialis, jerman dan skandinavia.
filsafat realisme (dunia ini dan segala sesuatu yang terdapat didalamnya adalah kenyataan yang tidak dapat dibantah), filsafat ini beriringan dengan revolusi industri inggeris yang disusun Frederick W. taylor.
Filsafat neo-thomisme ( kenyataan itu rasio, keadaan, dan Tuhan sedangkan kebenaran adalah intuisi, segala sesuatu yang masuk akal dan yang diwahyukan Tuhan) banyak dipraktikan oleh manajemen katholik yang merujuk pada bible
filsafat pragmatisme (pengalaman dan segala sesuatu yang dapat dialami oleh manusia, keberanaran dapat dilihat dari pendapat umum) yang banyak merujuk pada manajemen yang berlaku umum mellaui opini public.
filsafat eksistensialisme (kenyataan adalah eksistensi atau keadaan yang menyerupai itu, kebenaran adalah pendapat yang sejalan dengan pandangan pribadi seseorang), peran manusia menjadi perhatian utama.
Fungsi-Fungsi Manajemen (Management Functions) Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:
  1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
  2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
  3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha
Sampai saat ini, masih belum ada consensus baik di antara praktisi maupun di antara teoritis mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi manajemen, sering pula disebut unsur-unsur manajemen.
fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut:
Planning
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan ?
2. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
3. Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?
4. kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?
5. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?
6. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?
Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi.

Organizing
Organizing (organisasi) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.

Leading
Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu :
• Mengambil keputusan
• Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan.
• Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.
Memeilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.

Directing/Commanding
Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.

Motivating
Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.

Coordinating
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarahdalam upaya mencapai tujuan organisasi.

Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.
Reporting
Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.

Staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.

Forecasting
Forecasting adalah meramalkan, memproyrksikan, atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rancana yang lebih pasti dapat dilakukan.

Tool of Management
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitumen, money, materials, machines, method, dan markets.
Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktormanusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.